Penyakit tular vektor dan zoonotik merupakan
penyakit menular melalui Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, antara lain
malaria, demam berdarah, filariasis (kaki gajah), chikungunya, japanese
encephalitis (radang otak), rabies (anjing gila), leptospirosis, pes dan
schistosomiasis (demam keong). Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian
yang cukup tinggi serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
dan/atau wabah serta memberikan dampak kerugian ekonomi masyarakat.
Upaya penanggulangan penyakit tular vektor dan
zoonotik selain dengan pengobatan terhadap penderita, juga dilakukan upaya
Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, termasuk upaya mencegah
kontak secara langsung maupun tidak langsung dengan Vektor dan Binatang Pembawa
Penyakit, guna mencegah penularan penyakit menular, baik yang endemis maupun
penyakit baru (emerging).


Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit di Indonesia
telah teridentifikasi terutama terkait dengan penyakit menular tropis (tropical diseases), baik yang endemis
maupun penyakit menular potensial wabah. Mengingat beragamnya penyakit-penyakit
tropis yang merupakan penyakit tular vektor dan zoonotik, maka upaya pengendalian
terhadap Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit menjadi bagian integral dari
upaya penanggulangan penyakit tular vektor termasuk penyakit-penyakit zoonotik
yang potensial dapat menyerang manusia. Untuk itu Kantor
Kesehatan Pelabuhan sebagai Unit Pelaksana Utama dari Direktorat Jenderal Pencegahan
Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dituntut dapat melakukan tindakan pencegahan
dan pengendalian terhadap penyakit tular vector dan zoonotik di pintu masuk negara.
Keberhasilan dari tindakan pencegahan tersebut di tentukan oleh faktor kecepatan dan ketepatan dala mendeteksi dan
melakukan antisipasi berupa respon cepat terhadap adanya suatu kejadian penyakit di
pintu masuk negara (bandara, pelabuhan serta Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN).
Oleh karena itu guna meningkatkan peran, komitmen
dan kinerja bersama maka dianggap perlu untuk melakukan Pertemuan
Lintas Sektor dan Lintas Program Pengawasan dan Pengendalian Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit di Bandar Udara Wamena sebagai salah satu Wilayah Kerja KKP Jayapura dan juga sebagai pintu masuk
di Pegunungan Tengah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar